Rainbow

Selasa, 12 Mei 2009

.

pelangi adalah gejala optik dan meteorologi yang menyebabkan spektrum dari cahaya yang hampir kontinyu untuk muncul di langit waktu matahari bersinar ke titik air hujan yang jatuh

Fenomena alam ini hanya muncul sehabis hujan. Begitu indah sehingga menginspirasi banyak lagu, dongeng, dan legenda.

Tapi dari kacamata sains, pelangi sangat sederhana. Itu cuma fisika optik semata.Kunci terjadinya pelangi adalah pembiasan cahaya. Ketika dibiaskan, cahaya akan berubah arah

Pelangi terbentuk karena pembiasan sinar matahari oleh tetesan air yang ada di atmosfir. Ketika sinar matahari melalui tetesan air, cahaya tersebut dibengkokkan sedemikian rupa sehingga membuat warna-warna yang ada pada cahaya tersebut terpisah. Tiap warna dibelokkan pada sudut yang berbeda, dan warna merah adalah warna yang paling terakhir dibengkokkan, sedangkan ungu adalah yang paling pertama. Fenomena ini yang kita lihat sebagai pelangi.

Pelangi dapat kita lihat jika matahari cukup rendah di kaki langit (karena itu mengapa pelangi tidak terjadi di siang yang terik), dan kita harus berada membelakangi matahari untuk melihat pelangi.

Warna pelangi meliputi, mejikuhibiniu, yaitu Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila, Ungu

Kita mulai dengan Merah, sudah kita ketahui Merah adalah warna pigmen primer. Kemudian Jingga (Orange) adalah warna tersier campuran antara Merah dengan Kuning. Sementara Kuning seperti kita ketahui juga warna pigmen primer. Selanjutnya, kita lihat Hijau. Warna Hijau merupakan campuran warna Kuning dengan Biru. Sementara Biru juga masih merupakan warna pigmen primer. Selanjutnya, Nila (Indigo) atau biru gelap. Jika Nila dicampur dengan Hijau maka hasilnya Biru. Artinya Nila (indigo) atau biru gelap masih tergolong dalam “Biru”. Terakhir adalah Ungu (Violet). Sekarang timbul pertanyaan campuran dari warna apakah sehingga timbul Ungu? Tentunya kita akan menjawab Ungu adalah campuran warna Biru dengan Merah. Tetapi warna Biru dan Merah tidak dipisahkan oleh Ungu. Jika kita perhatikan warna pelangi, maka kita dapatkan warna Biru dan Merah saling berbeda sisi. Kalaupun kita berpendapat bahwa setelah Ungu adalah Merah, atau kita menganggap ada satu pelangi lagi di sebelahnya sehingga yang muncul nanti adalah warna merah dulu. kalau anggapan kita seperti itu maka salah besar. Coba kita perhatikan secara seksama, maka setelah Biru ada Ungu, setelah itu Biru lagi, meskipun samar-samar.